Senin, 23 Maret 2015

Sinestesia - Penciuman & Pengecapan

Penciuman vs Pengecap
hidung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh55VI-c2NRjZPsooW6JC9xpRhNKU6sPhadyuu2pb6juxyZF_rASiBmm2hyCMOxYALwJVmd67aVPmrtrlqsQ91OdHbPU5_H6rdHZOgmuSfV1lPn6hyphenhyphenXPGGFdc0jhgG6gnN6NoZCrtFL551X/s1600/hidung.jpg
Penciuman dan pengecap merupakan indera yang dimiliki oleh manusia. Penciuman  sendiri dilakukan lewat hidung dan penciuman menggunakan lidah. Ada yang menarik diantara 2 indera tersebut jika kamu mengetahuinya. Kamu mungkin tidak tahu bahwa indera pengecap dapat tertipu oleh indera penciuman. Apa iya? Tenang akan aku jelasin, lanjut aja. 

Rasa vs Aroma
ENT_sense_flavors
http://www.merckmanuals.com/media/professional/figures/ENT_sense_flavors.gif
Taste and Flavour, itulah English dari rasa dan aroma yang sudah sangat kondang di telinga kamu-kamu. Rasa berasal dari indera pengecap sedangkan aroma dari indera pencium. Kedua indera tersebut biasnya bekerja secara simultan lalu dikirim ke otak, dan akhirnya kita tau "rasa" dari sesuatu yang kita makan. Kebingungan mucul sebagian karena kebanyakan orang mengira bahwa mereka merasakan makanan dengan menggunakan sel pengecap pada lidah mereka saja. Padahal mereka salah. :p 
Kita semua mendeteksi aroma melalui indera penciuman kita. Sesungguhnya, sebagian besar dari apa yang kita sebut rasa (taste) sebenarnya adalah aroma (flavour) yang dihasilkan oleh bau makanan yang melewati mulut kita ke dalam lubang hidung ketika kita mendeteksinya melalui indera penciuman kita. Rasa yang sebenarnya hanya ada pahit, manis, asin, masam , dan gurih yang dideteksi oleh pengecap pada lidah.
So, yang lebih tepat adalah Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan pendengaran. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Maka dari itu  MSG diartikan sebagai penambah cita rasa bukan 'rasa'. Untuk lebih dong konsep cita rasa mari kita lihat tabel di bawah.
hallock_01_01
http://www.mushroomexpert.com/hallock_01.html
Pir vs Apel
Sumber : http://us.images.detik.com/content/2011/12/23/294/BBpear-apple-dalam.jpg

Pir dan apel merupakan buah yang cukup familiar dan juga buah favoritku :). Ekspiremen menggunakan kedua buah ini akan membuktikan konsep diatas. Pertama, pegang sebuah pir di depan hidung kamu, sembari makan seiris apel. Apa yang terjadi ?. Though kamu sedang makan apel, tapi kamu mengira sedang makan buah pir. Ini mengapa dinamakan sinestesia, yang sering kita bahas saat belajar majas, pasti pada udah lupa :p. 
Oke, kenapa bisa begitu ? Seperti konsep di atas, sel pengecap pada lidah kamu mendeteksi rasa apel di mulut kamu yang mendeteksi rasa masam-masam manis, dan indera peraba kamu mengenali teksturnya berjenis buah apel. Namun, karena kamu bisa lebih kuat mendeteksi bau buah pir di bawah hidung kamu daripada kemampuan pada aroma apel yang muncul melalui bagian belakang mulut kamu, otak kamu tertipu sehingga berpikir bahwa apa yang ada di mulut kamu adalah sepotong buah pir. ( eksperimen ini berjalan baik sekali karena buah pir mepunyai bau yang lebih kuat dibanding apel )
Aku tegaskan sekali lagi konsepnya, sederhananya–misal kamu makan stroberi maka lidah kamu hanya akan memberi tahu kamu stoberi itu manis, demikian pula makanan yang lain. Aroma yang bekerja kolaboratif lah yang memberi tahu kamu bahwa rasa manis itu berasal dari stroberi,dll. 
Nah, sekian yang bisa aku bagi, semoga yang belum tahu menjadi mengerti. Aku menulis ini terinspirasi karena kebiasanku makan madu selalu kututupi hidungku, karena aku tidak kuat dengan aromanya, namun harus kumakan. Haha :) 

Refrensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar